Tips Memilih Daging Sehat

Posted by Komara Friday, January 8, 2010

Dengan banyaknya penjualan daging yang tidak layak konsumsi saat ini, sangat menghawatirkan masyarakat. Harapan awal untuk mendapatkan asupan gizi yang enak, baik, dan menyehatkan, malah menjadi makanan yang menjadi sumber racun/penyakit bagi tubuh. Untuk mengantisipasi efek negative lebih luas, beberapa dinas-dinas terkait beberapa pemerintah daerah telah melakukan razia ke pusat penjualan daging yang biasa di datangi masyarakat.
Adalah hak konsumen untuk mendapatkan daging yang baik dan sehat, bahkan Negara telah menjamin hal itu secara hukum. Seperti yang diatur dalam UU No.7/1996 tentang pangan, di dalamnya antara lain mengatur Sistem Keamanan Pangan dan Sistem Kesehatan Hewan Nasional. Akan tetapi sebagai upaya preventip dari ulah oknum penjual daging yang nakal, kiranya masyarakat harus dapat informasi yang tepat mengenai daging yang baik dan sehat, sehingga tidak tertipu ketika membeli daging di tempat-tempat penjualan daging. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus di ketahui masyarakat tentang ciri-ciri daging yang baik tersebut.

KLASIFIKASI DAGING Daging konsumsi yang dijual di pasar tradisional maupun di swalayan dapat dikatagorikan dalam dua kelompok. Kelompok pertama, daging dari ternak besar seperti sapi, kerbau, dan kambing, sedangkan kelompok kedua, daging dari ternak kecil yaitu dari jenis unggas, ayam, itik, entog dan lain-lain. Daging berkualitas baik ditentukan oleh faktor perlakuan sebelum dan sesudah pemotongan. Beberapa faktor sebelum pemotongan yang mempengaruhi kualitas daging adalah tipe ternak, jenis kelamin, serta umur, dan pakan. Sedangkan beberapa faktor setelah pemotongan adalah metode pemasakan, pH daging, bahan tambahan termasuk enzim pengempuk, hormon, marbling, metode penyimpanan, macam otot daging dan lokasi pada suatu otot daging. Daging memiliki cita rasa yang enak di lidah pengkonsumsinya, hal ini dikarenakan adanya marbling dalam daging tersebut. Marbling menjadikan daging terasa empuk atau terasa “maknyos” dalam bahasa popular sekarang, karena berperan sebagai bahan pelumas pada saat daging dikunyah dan ditelan, juga berpengaruh terhadap sari minyak dan aroma dari pada keempukan daging tersebut. Untuk memilih daging yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut; warna, keempukan dan tekstur, flavor dan aroma termasuk bau atau rasa, jus daging, marbling, susut masak, retensi cairan, dan pH daging. Sedangkan untuk mengukur mutunya, daging dapat diketahui dari keempukannya yang dapat dibuktikan dengan sifatnya yang mudah dikunyah. Supaya kualitas daging tetap terjaga, daging disimpan pada suhu rendah yaitu dibawah 2°C. Disimpan pada suhu ruang dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan daging cepat rusak. Hal ini disebabkan oleh kontaminasi mikroorganisme yang terjadi pada saat sebelum penyembelihan, penyembelihan, dan perlakuan yang diberikan kepada ternak setelah pemotongan. Dimana sifat fisikokimia (aktivitas air, pH, zat gizi) daging mudah meningkatkan pertumbuhan mikrobia pembusuk tersebut.

DAGING DAN KEAMANANNYA Secara pengertian, daging merupakan semua jaringan hewan dan produk hasil pengolahan jaringan-jaringan tersebut yang sesuai untuk dimakan serta tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. Dibedakan berdasarkan warnanya, daging yang dijumpai di pasaran digolongkankan atas daging merah dan daging putih. Contoh daging putih adalah daging ayam, kelinci, sedangkan daging merah adalah daging sapi, domba, kambing. Daging putih mempunyai kadar protein lebih tinggi dibanding daging merah, namun daging merah memiliki kadar lemak jenuh dan kolesterol yang lebih tinggi dibanding daging putih. Untuk dapat mengetahui kondisi fisik daging yang baik dan sehat, khususnya daging ayam dan sapi, dua jenis daging yang paling banyak dikonsumsi orang Indonesia. Masyarakat dapat melihat ciri-ciri daging yang baik dan sehat tersebut seperti berikut ini :

Daging ayam Untuk memilih daging ayam yang baik ada beberapa ciri yang harus diperhatikan. Yaitu daging memiliki warna putih keabuan dan cerah. Warna kulit ayam biasanya putih kekuning-kuningangan dan bersih. Jika disentuh, daging terasa lembab tidak lengket. Serat daging ayam halus, mudah dikunyah dan digiling, mudah dicerna, serta memiliki flavor lembut. Aroma daging ayam tidak menyengat, tidak berbau amis dan tidak busuk. Pembeli harus hati-hati ketika membeli daging ayam, karena berdasarkan berita yang beredar, dipasaran sering ditemukan daging AYAM TIREN (mati kemaren). Seringnya, ayam jenis ini dijual oleh “penjual nakal” dengan harga yang relatif lebih murah. Pembeli dapat membedakan ayam jenis ini dari warna dagingnya yang putih pucat merah kehitam-hitaman akibat penumpukan darah dalam daging yang tidak ke luar, serta aromanya yang bau. Tetapi biasanya untuk mengelabui pembeli, ayam tiren ini dijual setelah direbus dahulu dengan kunyit, untuk memberi efek warna kekuning-kuningan dan menghilangkan baunya. Daging ayam tiren ini harus dihindari karena akan menjadi sumber penyakit bagi yang mengkonsumsinya. Untuk itu maka lebih aman membeli ayam mentah dengan bersandar pada ciri-ciri daging baik dan sehat di atas. Disamping daging ayam tiren, juga banyak beredar daging ayam yang disuntik dengan air (daging ayam gelonggongan). Untuk menghindari daging jenis ini, pembeli dapat melihat, meraba, atau bahkan menusukan pisau pada gelembungan yang terdapat di organ tubuh ayam yang terlihat membengkak dan diduga berisi air, utamanya pada bagian bawah sayap. Uji lainnya dapat dilakukan dengan mengangkat daging tersebut, apakah meneteskan air atau tidak ?. Daging ayam gelonggongan akan terlihat mengeluarkan tetesan air, serta keadaan fisik daging terlihat “becek”. Daging ayam gelonggongan akan lebih cepat membusuk dibanding daging ayam yang tidak disuntik air bila disimpan pada suhu ruang. Dimana tanda daging yang sudah mulai membusuk dapat tercium dari aroma baunya yang tidak segar, dan tampak apabila salah satu bagian dari daging itu di tekan maka bagian daging yang ditekan tersebut tidak mantul/balik kembali seperti semula.

Daging sapi Ciri-ciri daging sapi yang baik adalah berwarna merah terang/cerah, mengkilap, tidak pucat dan tidak kotor. Secara fisik daging elastis, sedikit kaku dan tidak lembek. Jika dipegang masih terasa basah dan tidak lengket di tangan. Dari segi aroma, daging sapi sangat khas (gurih). Konsumen harus teliti ketika membeli daging sapi, karena saat ini disinyalir terdapat daging sapi segar, yang dicampur dengan daging celeng (babi), serta dengan daging sapi yang kondisinya sudah busuk, diperjual belikan di beberapa pasar tradisional dan pasar swalayan. Untuk itu ketika bertransaksi, pastikan membeli daging yang digantung dan perhatikan tampilan fisiknya apa sesuai tidak dengan ciri-ciri daging baik dan sehat di atas. Pengetahuan ciri-ciri daging yang baik dan sehat ini perlu diketahui oleh masyarakat. Agar tidak tertipu oleh ulah oknum penjual daging, sehingga harapan untuk mendapatkan daging yang enak, baik, sehat dan menyehatkan, dapat tercapai sebagaimana mestinya. Selamat menikmati daging yang baik dan sehat !. Secara singkat dapat disimpelkan bahwa ciri-ciri daging yang perlu diperhatikan saat memilih daging adalah:
1. Warnanya pucat (daging yang masih baik berwarna merah terang dan lemaknya berwarna kekuningan)
2. Kandungan air sangat tinggi/lebih berair/lembek
3. Agak rapuh sehingga tidak bisa dijadikan sejumlah produk olahan, seperti bakso
4. Harganya lebih murah

0 comments

Post a Comment

Kelahiran Domba Garut

Waktu Kawin
Bulan
Hari
Tahun
powered by PRBbutton