Daging Kurban Jangan Pakai Kantung Kresek!

Posted by Komara Sunday, January 10, 2010

Untuk lebih menjamin kesehatan penerima daging kurban, jangan bagikan daging kurban setelah empat jam pemotongan hewannya. Juga, jangan menaruh atau membagikannya di dalam kantong plastik kresek. Daging kurban pun hendaknya tidak diolah menjadi sate.

Imbauan dan peringatan tersebut disampaikan Ketua Panitia Pemeriksaan Kesehatan Hewan dan Daging Kurban dari Fakultas Hewan Institut Pertanian Bogor, drh Trioso Purnawarman MSi, di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Sabtu (21/11) siang.

Ia tengah mengawasi pelaksanaan pembekalan dan pelatihan mahasiswa IPB yang akan diterjunkan dalam pemeriksaan hewan kurban pada Lebaran Haji, 27 November mendatang.

"Kantung untuk daging kurban, yang terdiri dari karkas (daging dan tulang) dan jeroan hewan kurban, harus kantung plastik putih bening untuk makanan. Jangan pakai kantung plastik kresek. Ini agar daging kurban tidak terkontaminasi racun kimia plastik kresek. Karkas dan jeroan itu pun harus dipisahkan, jangan disatukan atau dibungkus kantung plastik makanan yang sama," kata Trioso.

Ia melanjutkan, maksimal setelah 4 jam hewan kurban disembelih, daging kurban harus sudah diserahkan kepada warga yang berhak menerimanya. Ini untuk menjaga kesegaran daging kurban dan menghindari makin berkembangnya bakteri atau kuman yang mungkin menempel pada daging kurban. Sebab, jika satu bakteri/kuman masuk ke daging, dalam waktu 4 jam bakteri/kuman itu sudah berkembang biak menjadi 4 juta.

Yang tidak kalah penting untuk diperhatikan, tambah Trioso, kalau tidak punya lemari pendingin, daging tersebut harus direbus. Atau, dimasak dengan menggunakan api panas menjadi masakan seperti gulai, sup, dan semur, hingga daging benar-benar masak dan aman dikomsumsi. "Sebaiknya, daging kurban tidak diolah sebagai sate. Apalagi untuk mempertahankan jus (cita rasa) daging, daging tidak dicuci," katanya.

"Saya sarankan daging tidak disate, sebab hasil penelitian menunjukan, bagian tengah daging sate tidak matang. Ini hasil penelitian tahun 2008 yang dilakukan Kepala Dinas Pertenakan dan Perikanan DKI Jakarta drh Khaidir Taufik MSc, untuk memperoleh gelar akademis S2-nya. Sampel penelitiannya adalah restoran/tukang sate di DKI Jakarta," katanya.

"Namun jika ingin tetap daging kurban disate, pastikan daging dibakar matang sampai dalamnya. Agar dapat demikian, daging jangan dipotong-potong tebal atau besar. Potong kecil-kecil atau tipis memanjang, sehingga seluruh daging pasti matang dan tidak gosong," kata dosen Bagian Kesehatan Masyarakat Veteriner (kesmavet) pada Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesemavet IPB itu.

Ada pun mengenai acara pembekalan dan pelatihan mahasiwa IPB yang akan memeriksa hewan dan daging kurban, Trioso Purnawarman mengatakan, ada 620 orang mahasiswa dari Fakultan Hewan IPB yang akan diterjunkan pada Lebaran Haji nanti, untuk membantu aparat dinas terkait dalam memeriksa kesehatan hewan dan daging kurban. Kegiatan pengadian IPB kepada masyarakat pada Lebaran Haji kali itu adalah yang ke-15 kali.

"Sejak FH-IPB masih menempati kampus di Sempur, Kota Bogor, kegiatan menerjunkan mahasiswa membantu memeriksa kesehatan hewan dan daging kurban, sudah kami lakukan. Ini juga kesempatan bagai mahasiswa kami menerapkan ilmunya," tambah Trioso.

Sumber : Kompas

0 comments

Post a Comment

Kelahiran Domba Garut

Waktu Kawin
Bulan
Hari
Tahun
powered by PRBbutton